Rabu, 23 Juli 2014

Infeksi yang bisa menyerang ibu hamil

Infeksi yang bisa menyerang ibu hamil

Infeksi yang bisa menyerang ibu hamil ~ Ibu hamil harus selalu dalam kondisi yang sehat sehingga tubuhnya sehat dan dapat melawan kuman yang bisa saja menyerang pada ibu hamil. Beberapa penyakit infeksi ini bisa menular ke bayinya melalui plasenta atau saat persalinan. Jika hal ini terjadi, kemungkinan ada komplikasi pada bayi atau mengakibatkan persalinan prematur.


Kehamilan normal akan membawa berbagai tantangan bagi sang ibu. Salah satu tantangan tersebut adalah infeksi yang sering menyerang ibu hamil. Pada kenyataannya, memang tidak hanya mommy yang rentan terhadap infeksi. Wanita pada umumnya juga memiliki kerentanan yang sama terhadap infeksi terutama infeksi jamur. Mengetahui tips ibu hamil berikut dapat membantu mommy menghindari gangguan kehamilan seperti infeksi.

Berikut ini adalah beberapa jenis infeksi yang bisa saja menyerang ibu hanil.
  • Bakteri vaginosis
    Bakteri vaginosis atau BV adalah infeksi vagina yang paling umum terjadi pada perempuan usia subur yang disebabkan ketidakseimbangan bakteri di vagina. Kena infeksi ini saat hamil berisiko terjadi kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah dan infeksi rahim setelah kelahiran.
  • Cacar air
    Tidak banyak perempuan hamil yang terinfeksi cacar air hanya 1-7 dari 10.000 kehamilan. Risiko tertinggi terkena sindrom varicella kongenital (CVS) jika terinfeksi pada usia kehamilan 13-20 minggu. CVS bisa membuat cacat lahir, yang paling sering adalah terdapat bekas luka, cacat kaki, kepala yang kecil dan masalah penglihatan.
  • Klamidia
    Infeksi bakteri ini memang bisa disembuhkan yang ditularkan melalui alat kelamin, oral atau anal seks. Perempuan hamil yang kena infeksi klamidia selama hamil berisiko terjadi infeksi kantung dan cairan ketuban, kelahiran prematur serta pecah ketuban dini. Beberapa studi telah menghubungkan dengan peningkatan risiko keguguran.
  • Rubella
    Jika tidak kebal terhadap penyakit ini selama awal kehamilan bisa menyebabkan keguguran atau bayi berakhir dengan cacat lahir. Jika bayi lahir dengan membawa virus ini, kemungkinan besar mengalami sindrom rubella bawaan (congenital rubella syndrome/CRS).
  • Toksoplasmosis
    Infeksi ini dari parasit mikroskopis Toxoplasma gondii. Meski penyakit ini tak menimbulkan gejala, tapi memiliki risiko selama kehamilan karena bisa menginfeksi plasenta dan janin. Risiko terinfeksi paling besar di trimester ketiga, tapi tingkat keparahan congenital toxoplasmosis paling tinggi jika terinfeksi pada trimester pertama.
  • Cytomegalovirus
    Virus ini adalah anggota dari virus herpes. Beberapa bayi terkadang tidak menunjukkan gejala saat lahir, tapi bayi yang mengalami congenital cytomegalovirus pada awalnya akan mengembangkan gangguan pendengaran dan komplikasi infeksi di bulan atau tahun berikutnya.
  • Fifth disease
    Penyakit ini disebabkan oleh parvovirus yang berada dalam darah dan diinfeksi melalui plasenta. Infeksi ini bisa menyebabkan keguguran atau membuat bayi ikut terinfeksi.
  • Flu
    Beberapa virus flu bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia dan persalinan prematur yang membuat bayi berisiko mengalami gangguan kesehatan.
  • Kencing nanah
    Jika memiliki infeksi ini berisiko tinggi mengalami keguguran, infeksi kantung dan cairan ketuban, kelairan prematur, ketuban pecah lebih dini, preterm premature rupture of membranes (PPROM) serta risiko infeksi rahim.
  • Hepatitis B
    Beberapa orang tidak menunjukkan gejala saat terinfeksi hepatitis B, sehingga tanpa disadari bisa menular pada janinnya sehingga saat dilahirkan bayi sudah memiliki virus hepatitis B.
  • Herpes
    Penularan infeksi ini melalui plasenta sejak trimester pertama. Jika bayi sudah terinfeksi, maka bisa menyebabkan cacat lahir yang serius.
  • HIV
    Memiliki HIV positif berisiko tinggi melahirkan prematur, intrauterine growth restriction dan bayi yang dilahirkan meninggal. Selain itu risiko komplikasi yang tinggi juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh yang bocor.
  • Listeriosis
    Infeksi ini melalui plasenta dan cairan ketuban yang dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran bayi meninggal. Selain itu masalah lainnya adalah infeksi darah, luka, kesulitan bernapas, demam, lesi pada beberapa organ serta infeksi sistem saraf pusat.
  • STD
    Infeksi pada bayi yang baru lahir bisa mengancam hidupnya dan menyebabkan gangguan kesehatan yang ireversible. Selain itu juga meningkatkan risiko keguguran, prematur, ketuban pecah dini, infeksi rahim serta bayi lahir dengan kondisi meninggal.
  • Sifilis
    Sifilis bisa menginfeksi sistem saraf pusat di otak dan sumsum tulang belakang, meningitis, kejang, kebutaan, kehilangan pendengaran, demensia serta masalah pada saraf tulang belakang.
  • Trichomoniasis
    Infeksi trich selama hamil dikaitkan dengan risiko kelahiran prematur, ketuban pecah dini, berat badan bayi lahir rendah serta berisiko rentan terkena HIV.
  • Infeksi saluran kemih
    Jika infeksi ini tidak diobati maka akan meningkatkan risiko kelahiran prematur serta berat badan bayi lahir rendah. 
Pengobatan alami infeksi yang bisa menyerang ibu hamil

Jelly Gamat Gold G adalah obat herbal yang alami dan aman dikonsumsi oleh semua umur baik oleh anak-anak ataupun oleh ibu hamil sekalipun. Jelly Gamat GOld G mengandung bahan alami yang terbuat dari ekstrak teripang emas laut yang diproses secara tradisional dan tidak dicampur bahan kimia sedikitpun sehingga tidak akan ada efek samping negatif yang mempengaruhi tubuh.

Di dalam obat alami infeksi rahim jelly gamat Gold G terkandung senyawa zat berkhasiat yang dapat mengatasi infeksi yang terjadi di rahim. Teripang selain merupakan bahan makanan yang lezat, juga mempunyai senyawa sebagai antibiotik, anti mikrobial, anti tumor, anti koagulan, dan sebagai anestesi alami. Berdasarkan penelitian di dalam teripang terkandung protein 86,8%, kolagen 80,0%, mineral, mukopolisakarida, glucasaninoglycans (GAGs), chondroitin, omega-3 6 9, asam amino dan lektin yang memiliki aktifitas anti kanker bahkan memiliki efek positif terhadap perlawanan virus HIV. Bersama asam amino Trypsin Lektin tersebut meningkatkan aktifitas agglutinasi, yaitu aktifitas darah dalam proses pembentukan antibodi dari serangan bakteri / mikroorganisme yang menginfeksi pada darah.
Berdasarkan penelitian Prof Ridwan Hashim diri Universitas Kebangsaan Malaysia membuktikan ekstrak teripang menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab radang sinusitis. Makhluk liliput itu terhambat pertumbuhannya berkat kandungan Phosphate buffered Saline (PBS). Selain itu ekstrak teripang mengandung 9 jenis karbohidrat, 59 jenis lemak, 19 jenis asam amino, 25 komponen vitamin. 10 jenis mineral, dan 5 jenis sterol. Artinya, kandungan gizi teripang amat lengkap dan bersatu-padu membangun kekebalan tubuh serta memberantas bakteri.

Berpola Hidup Sehatlah Saat Hamil. Klik Disini Untuk Info Dan Cara Pemesanan Jelly Gamat Gold G

Daftar Harga Jelly Gamat Gold G


Format Pemesanan Jelly Gamat Gold G
  

0 komentar:

Posting Komentar